Kamis, 13 Maret 2014

Obesitas Bisa Bikin Budek



Obesitas Bisa Bikin Budek






Obesitas atau kelebihan berat badan sudah lama dituduh sebagai pemicu berbagai penyakit seperti jantung, kencing manis, dan lain sebagainya. Namun ternyata, obesitas juga meningkatkan risiko gangguan pendengaran.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Anil Lalwani bersama rekan-rekan dari Department of Otolaryngology/Head & Neck Surgery di Columbia University Medical Center, menyatakan bahwa remaja obesitas lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran dibandingkan dengan remaja yang memiliki berat badan normal. Mereka berspekulasi bahwa obesitas dapat langsung atau tidak langsung menyebabkan gangguan pendengaran. Studi ini menganalisis data dari hampir 1.500 remaja dari National Health and Nutrition Examination.

National Center for Health Statistics of the Centers for Disease Control and Prevention melakukan survei pada remaja berusia antara 12-19 tahun yang dilakukan pada 2005-2006. Para remaja ini diwawancarai di rumah mereka, dengan mempertimbangkan riwayat kesehatan saat itu, riwayat kesehatan keluarga, penggunaan obat dan rokok, faktor sosial ekonomi dan demografi serta sejarah terpapar dengan suara bising.

Penelitian menemukan bahwa obesitas pada remaja dikaitkan dengan gangguan pendengaran sensorineural di semua frekuensi. Gangguan pendengaran sensorineural ini disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel rambut telinga bagian dalam. Dari penelitian sebelumnya menemukan bahwa 80 persen remaja dengan gangguan pendengaran tidak menyadari mengalami hal tersebut.

Telinga manusia normal mampu mendengar suara dengan kisaran frekuensi 20-20.000 Hz. Kehilangan pendengaran paling banyak terdapat pada frekuensi rendah, ketika seseorang tidak dapat mendengar pada frekuensi di bawah 2000 Hz. Hal ini terjadi pada remaja dengan obesitas 15 persen dan 8 persen pada remaja non obesitas. Remaja yang kehilangan pendengaran pada frekuensi rendah, kebanyakan dari mereka masih bisa mengerti ucapan orang lain dengan baik tetapi memiliki kesulitan mendengar saat berkumpul atau di tempat yang bising.

Oleh karena itu, menurut Dr Lalwani, gangguan pendengaran harus ditambahkan kedaftar efek negatif akibat dari obesitas yang mampu mempengaruhi kesehatan anak maupun orang dewasa, sehingga hal ini dapat mendorong setiap orang untuk menghindari dan mengurangi berat badan yang berlebihan.

Selain itu, Lalwani menyampaikan bahwa remaja dengan obesitas harus menjalani pemeriksaan pendengaran secara teratur. Hal ini dapat menghindari masalah gangguan pendengaran yang lebih serius yang berakibat buruk pada kognitif dan perilaku seseorang.



























- Sumber : Tempo

Minggu, 09 Maret 2014

Gigi Putih Bisa Bikin Anda Lebih Muda 5 Tahun









Senyuman merupakan sebuah ekpresi yang menular. Dengan tersenyum Anda dapat memengaruhi lingkungan di sekitar Anda. Senyum yang merekah didukung dengan deretan gigi putih akan sangat indah pastinya.

Ternyata, dalam sebuah studi di Inggris diketahui, memiliki gigi putih akan membuat seseorang terlihat lebih menarik bahkan terlihat 5 tahun lebih muda. Tak heran kebanyakan orang Inggris menginginkan giginya lebih putih dua tingkat.

Namun sayangnya gigi yang kuning masih menjadi masalah terbesar. Hal ini disebabkan oleh kemalasan bangsa Inggris untuk menyikat gigi.

Dokter gigi mengklaim 75 persen dari orang Inggris sekarang menginginkan pemutihan gigi dan senyum ala selebriti. Studi ini meneliti lebih dari 2000 pria dan wanita di Inggris dan juga dokter gigi profesional yang terkemuka.

Hasilnya, hampir sepertiga dari pria berpikir memiliki gigi putih akan menunjukkan kekayaan dan status mereka. Di sana, gigi yang putih membuat penilaian lebih bahwa Anda adalah orang yang berpendidikan.

Menyikat gigi dengan benar memiliki banyak dampak dalam pertempuran melawan penuaan layaknya krim dan anti kerut. Studi yang dilakukan oleh Oral-B mengungkapkan bahwa memiliki gigi putih dapat meningkatkan 20 persen daya tarik.

dr Uchenna, direktur senyum Oral-B mengatakan, "Hasil penelitian membuktikan bahwa orang Inggris terpikat oleh senyum orang Amerika. Tidak hanya artisnya, tetapi sebagian besar masyarakatnya saat ini berinvestasi pada gigi putih sebagai aset gaya hidup mereka. Dalam mencari pekerjaan atau pun mencari pasangan, senyum dengan gigi putih menjadi investasi riil dalam berbagai level," jelasnya seperti dikutip dari Times of India, Sabtu (13/4/2013).

Menariknya, walaupun saat ini gigi bangsa Inggris sudah lebih baik, tetap diakui dr Uchenna bahwa mereka masih tetap bangsa yang malas untuk menyikat gigi. Hanya 25 persen masyarakatnya yang menyikat gigi dengan baik.

Uchenna menyatakan ia ingin melihat orang-orang Inggris berfokus tidak hanya pada kecantikan instan untuk mendapatkan gigi yang putih. Tetapi memastikan mereka menyikat gigi dengan benar untuk perawatan mulut yang baik.

Menyikat gigi dengan benar dan baik dapat memberikan Anda aset yang tak ternilai seumur hidup. Miliki gigi putih dan nikmatilah hari Anda dengan senyum cemerlang.





















- Sumber : Detik